Varian MU смотреть последние обновления за сегодня на .
Berita Lainnya: Ikuti Twitter, LinkedIn Hapus Fitur Video Pendek Stories Link: 🤍 Jakarta, CNBC Indonesia - WHO tengah memantau perkembangan varian virus Covid-19 baru yang dikenal dengan nama MU. WHO menyatakan bahwa varian bernama ilmiah B1621 tersebut kini masuk dalam kategori variant of interest. Simak informasi selengkapnya dalam program Power Lunch di CNBC Indonesia (Rabu, 01/09/2021) berikut ini. Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di 🤍 CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com. CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS. Follow us on social: Twitter: 🤍 Facebook Page: 🤍 Instagram: 🤍 🤍 Tiktok: 🤍 Spotify: 🤍
KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah memantau kemunculan varian baru virus corona yang bernama Mu. Varian Mu dikenal juga sebagai B.1.621, yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari 2021. Nama varian Mu diambil dari huruf ke-12 dalam alfabet Yunani. Kasus pertamanya tercatat di Amerika Serikat dan Eropa. Menurut WHO, varian Mu saat ini diklasifikasikan sebagai salah satu varian yang harus diwaspadai atau variant of interest (VOI). Variant of interest adalah varian dengan kemampuan genetik yang dapat memengaruhi tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, hingga kemampuan menghindari diagnostik maupun pengobatan. Infeksi Covid-19 yang disebabkan varian Mu secara global telah menurun sejak pertama kali terdeteksi. Namun prevalensi di Kolombia (39%) dan Ekuador (13%) secara konsisten meningkat. Saat ini, varian Mu dipandang sebagai masalah potensial yang lebih kecil daripada varian Delta atau Alpha. WHO menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek varian Mu. Varian Mu adalah variant of interest kelima yang terdaftar oleh WHO. Lima variant of interest yang terdaftar adalah: 1. Eta: pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada Desember 2020 2. Iota: pertama kali terdeteksi di AS pada November 2020. 3. Kappa: pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020. 4. Lambda: pertama kali terdeteksi di Peru pada Desember 2020. 5. Mu: pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021. Menurut Ahli penyakit menular dari Mater Health Services dan University of Queensland, Paul Griffin, cara terbaik untuk membatasi mutasi virus adalah membatasi penyebarannya, termasuk melalui vaksinasi. "Semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin sedikit inang yang memungkinkan virus dapat terus hidup dan menjalani evolusi, serta menjadi lebih kuat," katanya seperti dikutip dari Kompas.com. Baca Juga Tunjukkan Resistensi terhadap Vaksin, WHO Pantau Ketat Mutasi Virus Corona Varian Baru di 🤍 (*) Grafis: Agus Eko
Timeline: 0:00 Introduction 1:08 Mengapa Varian Mu mendapat lebih banyak perhatian akhir-akhir ini? 1:49 Varian Mu sudah menyebar ke mana saja? 3:17 Apakah efek mutase yang terjadi di varian Mu? 4:45 Bagaimana munculnya varian baru? 5:33 Apakah varian Mu lebih menular? Bagaimana pengaruhnya terhadap vaksin yang ada?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) terus memantau perkembangan varian miyu (MU) yang terdeteksi Januari 2021 di Kolombia. WHO bahkan sudah memasukkan varian MU ke kategori varian of interest atau VOI seperti varian virus lambda. VOI adalah varian SARS CoV-2 yang ditandai dengan mutasi asam amino yang menyebabkan perubahan fenotipe virus, yang diketahui atau diprediksi dapat mengubah kondisi epidemiologi, antigenisitas, dan virulensi virus. Jangan lewatkan live streaming BeritaSatu News Channel 24 jam non stop di 🤍 Pastikan kamu subscribe dan aktifkan juga tombol lonceng untuk mendapatkan notifikasi video terbaru dari BeritaSatu. Kunjungi juga social media channel kami : Official Website: 🤍 Twitter : 🤍 Facebook : 🤍 Instagram : 🤍
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menambahkan varian virus corona B.1.621 atau varian Mu ke dalam daftar. WHO mengategorikan varian Mu ke dalam Variant of Interest (VoI), sementara varian Delta masuk kategori Variant of Concern (VoC). Lantas, mana varian Covid-19 yang lebih berbahaya? Penulis: Rosy Dewi Arianti Saptoyo Penulis Naskah: Albert Tanuwijaya Narator: Albert Tanuwijaya Video Editor: Albert Tanuwijaya Produser: Adisty Safitri #SuaraKompas
Berita Lainnya: Hiii, Ngeri! Ekonomi Dunia Bersiap Nyungsep Lagi... Link: 🤍 Sementara itu, Kepala Penasihat Medis Gedung Putih Anthony Fauci mengatakan varian MU tidak menjadi ancaman serius bagi Amerika Serikat. Meski tak menjadi ancaman menurut Fauci pihaknya terus memantau perkembangan kasus varian baru tersebut di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 03/09/2021) berikut ini. Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di 🤍 CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com. CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS. Follow us on social: Twitter: 🤍 Facebook Page: 🤍 Instagram: 🤍 🤍 Tiktok: 🤍 Spotify: 🤍
Mutasi Virus Corona terus berkembang. Di tengah kekhawatiran terhadap varian Delta, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mencantumkan adanya varian baru. Salah satunya varian Mu atau B1. 621, yang masuk dalam variant of interest. Berikut pembahasannya dengan Profesor Herawati Sudoyo dari LBM Eijkman.
European Medicines Agency atau EMA mewasapadai virus corona varian Mu, meskipun belum ada data yang menunjukkan varian itu akan menyalip strain Delta yang dominan. Mu, yang pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada bulan Januari, secara ilmiah dikenal sebagai B.1.621. Varian ini telah diklasifikasikan awal bulan ini sebagai salah satu varian yang diawasi ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. #EMA #WHO #VarianMU Simak kumpulan video berita Harian Kompas: 🤍 Akses konten berita jurnalistik berkualitas 🤍 Subscribe Youtube Harian Kompas: 🤍 Ikuti media sosial Harian Kompas - Twitter: 🤍 - Facebook: 🤍 - Instagram: 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah pandemi covid-19 yang belum usai. Varian baru virus corona, kembali merebak. Setelah varian delta, dan turunannya, kini ada varian baru sars cov-2, yakni disebut dengan varian Mu. Surabaya, Jawa Timur menjadi salah satu wilayah yang mewaspadai varian Mu sars cov-2. Seperti di Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya, beberapa sampel tes PCR dari pasien di rumah sakit ini, menunjukkan jumlah ambang batas virus, atau ct value yang rendah, yakni di bawah 5. Meski, pasien yang merupakan pekerja migran tersebut, sudah dirawat lebih dari 10 hari. Namun pihak rumah sakit masih meneliti lebih lanjut. Sebelumnya, badan kesehatan dunia PBB, WHO, memantau kemunculan covid-19 varian Mu. Pada awal September, Jepang telah melaporkan 2 kasus varian Mu. Varian Mu atau varian b.1.621, digolongkan ke dalam varian of interest. Para ahli mengatakan, varian ini belum menjadi kekhawatiran seperti varian delta. Pertama kali teridentifikasi di Columbia, varian Mu juga muncul di sejumlah negara Amerika Selatan dan Eropa. Diperkirakan, penyebarannya kian meluas. Dikategorikan sebagai varian of concern atau berbahaya, satgas penanganan covid-19 menyebut, varian mu bersifat infeksius. Karenanya, pengawasan ketat pergerakan penduduk yang tiba dari luar negeri, akan dilakukan. Presiden Joko Widodo juga sudah mewanti-wanti jajarannya, untuk mewaspadai potensi penularan varian baru, virus Mu. Pemerintah juga meminta agar masyarakat tidak panik, dengan kemunculan varian baru. Sebelumnya Kementerian Kesehatan juga menyebut, varian Mu ini berbeda dari varian delta. Varian mu memiliki beberapa kesamaan dengan varian beta b-1351. Namun belum ada bukti bahwa Mu lebih berbahaya. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
Terkait antisipasi masuknya varian Mu, pemerintah Indonesia masih memutuskan untuk tidak menutup perbatasan dan pintu masuk Indonesia. Sejauh ini Indonesia masih melakukan pembatasan lebih ketat untuk meminimalisir masuknya varian Mu ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sedang memantau varian virus corona baru yang dikenal sebagai Mu, yang pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021. #WHO #Corona #Covid19 #VarianMu Jangan lewatkan live streaming BeritaSatu News Channel 24 jam non stop di 🤍 Pastikan kamu subscribe dan aktifkan juga tombol lonceng untuk mendapatkan notifikasi video terbaru dari BeritaSatu. Kunjungi juga social media channel kami : Official Website: 🤍 Twitter : 🤍 Facebook : 🤍 Instagram : 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah pandemi covid-19 yang belum usai. Varian baru virus corona, kembali merebak. Setelah varian delta, dan turunannya, kini ada varian baru sars cov-2, yakni disebut dengan varian Mu. Surabaya, Jawa Timur menjadi salah satu wilayah yang mewaspadai varian Mu sars cov-2. Baca Juga Cegah Virus Varian Mu Masuk ke Indonesia, Pemerintah Imbau Masyarakat Jangan Panik Dulu di 🤍 Seperti di Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya, beberapa sampel tes PCR dari pasien di rumah sakit ini, menunjukkan jumlah ambang batas virus, atau ct value yang rendah, yakni di bawah 5. Meski, pasien yang merupakan pekerja migran tersebut, sudah dirawat lebih dari 10 hari. Namun pihak rumah sakit masih meneliti lebih lanjut. Sebelumnya, badan kesehatan dunia PBB, WHO, memantau kemunculan covid-19 varian Mu. Bagaimana kita mewaspadai virus covid-19 varian Mu ini? Baca Juga Antisipasi Varian Mu Covid-19, Kemenhub Perketat Bandara dan Pelabuhan di 🤍 Tepatkah hanya dengan menjaga ketat pintu masuk Indonesia? Kompaas TV membahasnya bersama Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, P2PML, Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Guru besar FK-UI sekaligus Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, tak ketinggalan juga Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
KOMPAS.TV - Pemerintah mengklaim pembatasan kegiatan masyarakat telah efektif menekan penyebaran covid-19 di tanah air. Pemerintah pun kini mulai mengantisipasi gelombang 3 akibat munculnya varian baru covid-19. Pemerintah mengklaim, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Pulau Jawa dan Bali efektif menekan angka penularan covid-19. Namum, selama satu pekan terakhir angka kasus covid-19 secara nasional masih naik turun. Perkembangan baik juga pada positivity rate atau rasio kasus warga yang terpapar covid-19 mengalami penurunan. Untuk itu pemerintah akan melakukan evaluasi penerapan PPKM di Pulau Jawa dan Bali, apakah akan diperpanjang atau tidak. Masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 2, 3, dan 4 di Pulau Jawa dan Bali yang diterapkan pada 31 Agustus akan berakhir hari ini 6 September 2021. Pemerintah telah melakukan perpanjangan PPKM sebanyak tujuh kali, sejak diterapkan pada awal Juli lalu. Satgas Covid-19 menyebut, penerapan PPKM di Pulau Jawa dan Bali membawa dampak yang baik dalam menekan angka kasus covid-19. Baca Juga Satgas Sebut 5 Vaksin Indonesia Mampu Lawan Covid-19 Varian Baru di 🤍 Ketua Bidang Data Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengungkapkan, saat ini tingkat bed ocupancy rate atau BOR Indonesia berada di angka 25,04% per 31 Agustus. Sementara itu, munculnya varian Mu membuat pemerintah menyiapkan langkah antisipasi jika varian Mu masuk ke Indonesia. Varian Mu disebut berpotensi menimbulkan lonjakan kasus yang mengarah ke gelombang ketiga di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, sedang melakukan pemantauan terhadap varian Mu. Apakah varian ini lebih menular dibanding varian asli covid-19. WHO juga mengategorikan varian Mu sebagai varian of interest dan menjadi perhatian karena adanya kekhawatiran lebih resisten terhadap vaksin. Untuk itu , pemerintah akan melakukan pengawasan baik dalam maupun luar negeri untuk mencegah adanya imported case. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
Berita Lainnya: SIM Mati Bisa Perpanjang Lagi, Berlaku Sampai 13 September! Link: 🤍 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan varian baru Covid-19 MU sudah tersebar di 40 negara. Dari 40 negara tersebut kasus terbanyak ditemukan di Amerika Serikat dengan total kasus 1466 kasus atau 37 persen dari total kasus Covid-19 harian. Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 03/09/2021) berikut ini. Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di 🤍 CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com. CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS. Follow us on social: Twitter: 🤍 Facebook Page: 🤍 Instagram: 🤍 🤍 Tiktok: 🤍 Spotify: 🤍
Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk tidak euforia berlebihan karena penurunan situasi pandemi virus corona di Indonesia. Jokowi juga mewanti-wanti jajarannya untuk mewaspadai potensi penularan varian baru virus Corona Mu. Jokowi menjelaskan bahwa situasi pandemi di Tanah Air memang sudah menunjukkan perbaik beberapa waktu terakhir. Meski demikian, ia menghimbau untuk tidak euforia berlebihan agar kasus Covid-19 tetap terkendali. Simak selengkapnya dalam video berikut. Penulis: Fitria Chsna Farisa, Dian Erika Nugraheny Penulis Naskah: David Satya Putra Narator: David Satya Putra Video Editor: David Satya Putra Produser: Sherly Puspita #SuaraKompas
Jakarta, 🤍 - RS Lapangan Kogabwilhan II/Indrapura Surabaya tengah menguji sampel pasien pekerja migran Indonesia yang menunjukkan CT Value rendah. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi adanya virus corona varian baru Mu. Saksikan live streaming tvOne hanya di 🤍
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengumumkan adanya temuan varian baru virus Corona. . Varian yang diberi nama Mu tersebut muncul di tengah-tengah kekhawatiran adanya kemungkinan virus itu mampu menghindari kekebalan yang telah dikembangkan seseorang dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya. . Bagaimana kemunculan varian baru Covid-19 yang diberi nama varian Mu tersebut? . Berdasarkan rilis di situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Mu pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021. . Eka Alisa Putri/PRMN Vid. Editor: Gesang/PRMN - Subscribe kanal Youtube Pikiran Rakyat 🤍 Menyediakan berita nasional harian dan peristiwa terbaru yang terjadi di sekitar kita. - Laman: 🤍pikiran-rakyat.com 🤍 🤍 🤍 -
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengingatkan agar masyarakat Indonesia mewaspadai tiga varian baru Covid-19, yakni varian Lambda, MU, dan C.1.2. Varian Lambda dan MU kini dikategorikan variant of interest WHO. Adapun varian C.1.2 merupakan varian terbaru. Varian ini ditemukan di Afrika Selatan. C.1.2 juga disebut bisa menghindari imunitas yang telah terbentuk. Bagaimana langkah pemerintah mencegah agar ketiga varian ini tak masuk Indonesia? Simak selengkapnya. Penulis : Ardito Ramadhan Penulis Naskah: Rizkia Shindy Video Editor: Dina Rahmawati Produser: Adesari Aviningtyas #JernihkanHarapan
JAKARTA, KOMPAS.TV Presiden Joko Widodo meminta jajarannya khususnya kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk waspada terhadap virus Covid-19 Varian MU. Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin ratas evaluasi PPKM Senin (6/9) "Saya juga ingin perhatian kita semuanya yang berkaitan dengan perhubungan, Pak Menteri Perhubungan yang berkaitan dengan varian baru, varian Mu betul-betul agar kita lebih waspada dan detail jangan sampai ini merusak capaian yang sudah kita lakukan," kata Jokowi Baca Juga Minta Masyarakat Tidak Lengah, Presiden Jokowi: Varian Delta Covid-19 Selalu Mengintip Kita di 🤍 Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga memaparkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia. Kasus aktif Covid-19 yang perlahan turun, Jokowi mengarahkan untuk terus menekan penyebaran virus tersebut. "Kita tahu dulu kasus aktif kita sampai 500-an ribu, hari ini seingat saya di angka 150-an ribu,"ujar Jokowi. Ini kalau kita terus melakukan pekerjaan-pekerjaan kita secara konsisten saya yakin insyaallah di akhir September kita sudah berada di angka di bawah 100 ribu," lanjutnya. Video Editor: Febi Ramdani Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
Tanggal Tayang: 07/09/2021 Program berita harian yang menyajikan berbagai peristiwa terkini secara cepat dan akurat dari seluruh Indonesia. Mengupas berbagai masalah yang tengah hangat di masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, perkotaan, hingga dunia hukum dan politik. Semuanya dikemas secara mendalam, menyentuh tapi tetap kritis. Buletin iNews Pagi, Siang, dan Malam juga dilengkapi dengan berita-berita hiburan serta feature unik baik dari dalam dan luar negeri yang disajikan secara humanis. Subscribe iNews Official Youtube Channel: 🤍 Subscribe Buletin iNews Youtube Channel: 🤍 Follow Our Official Twitter: 🤍 Check Our Official Website: 🤍 Like Our Official Facebook: 🤍 Follow Our Official Instagram: 🤍 Saksikan info berita terkini di: Buletin iNews Pagi: Senin – Jumat Pukul 03.45 WIB Buletin iNews Siang: Setiap Hari Pukul 10.30 WIB Buletin iNews Malam: Senin – Jumat 01.00 WIB Buletin iNews: Senin – Jumat 12.00 | 14.00 | 00.00
Jakarta, Tribun Jabar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menambahkan varian virus corona B.1.621 atau varian Mu ke dalam daftar. WHO mengategorikan varian Mu ke dalam Variant of Interest (VoI), sementara varian Delta masuk kategori Variant of Concern (VoC). Jokowi juga mewanti-wanti jajarannya untuk mewaspadai potensi penularan varian baru virus Corona Mu. Sumber : Kompas.com Simak selengkapnya dalam video berikut. MEDIA SOCIAL & WEB Official Website : 🤍 Instagram : 🤍 Twitter : 🤍 Facebook : 🤍 Ingin bergabung di grup WA pembaca Tribun? Silakan klik link ini. Dengan bergabung Anda ekslusif akan mendapatkan berita, video, dan jadwal live streaming pilihan dari kami. Ini linknya 🤍 #tribunjabarvideo #covid19 #varian
Jakarta, 🤍 - Kementerian Kesehatan menegaskan, varian baru COVID-19 jenis Mu hingga saat ini belum terdeteksi ada di Indonesia. Namun, Pemerintah semakin mewaspadai menyebarnya varian itu di Tanah Air, karena Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru mengabarkan bahwa varian itu telah menyebar di puluhan negara. Saksikan live streaming tvOne hanya di 🤍
KOMPAS.TV - Varian baru covid-19 varian Mu atau Varian B 1621 disebut sudah terdeteksi di Malaysia. Pemerintah Indonesia pun kiat ketat mencegah masuknya varian Mu agar tak tejadi gelombang ketiga. Varian Mu atau varian covid-19 B 1621 yang pertama kali terdeteksi di Kolombia, Amerika Selatan, kini mulai terdeteksi di Malaysia. Artinya, varian Mu telah masuk ke kawasan Asia Tenggara. Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang juga Vaksinolog Dokter Dirga Sakti Rambe meminta masyarakat dan pemerintah agar semakin waspada terhadap kemunculan varian Mu yang terdeteksi di Malaysia. Diketahui varian Mu masuk dalam kategori Variant of Interest oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Varian ini juga perlu diawasi karena diduga memiliki mutasi yang lebih kebal terhadap antibodi. Meski begitu, perlu bukti lebih jauh untuk memastikan sifat varian Mu. Pemerintah Indonesia pun sampai saat ini terus mengawasi masuknya berbagai varian baru covid-19, termasuk varian Mu. Kementerian Kesehatan menyebut, ada tiga varian covid-19 yang saat ini diwaspadai masuk ke Indonesia, yaitu Varian Lambda, Varian Mu dan C.1.2. Baca Juga Kemenkes Ungkap Langkah Antisipasi Masuknya Varian Baru Covid-19 ke Indonesia di 🤍 Untuk mengantisipasi masuknya varian baru covid-19, pemerintah terus memperketat pintu masuk serta mengawasi orang-orang yang datang dari luar negeri. Terkait munculnya varian baru covid-19, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Indonesia harus tetap mewaspadai gelombang ketiga beberapa bulan ke depan. Wiku mengungkapkan, sebagian negara di dunia telah melewati tiga gelombang covid-19. Pada September ini, dunia tengah mencapai puncak kasus covid-19 gelombang ketiga. Untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga dan munculnya varian baru covid-19, semua pihak diminta untuk waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan, serta melakukan percepatan vaksinasi, sehingga terbentuk kekebalan komunitas. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV - Virus corona seolah tak henti bermutasi. Terbaru, WHO memantau kemunculan Covid-19 varian Mu. Varian Mu atau varian B.1.621 digolongkan badan kesehatan dunia ke dalam varian of interest. Para ahli mengatakan varian ini belum menjadi kekhawatiran seperti varian delta. Pertama kali teridentifikasi di Kolombia, varian Mu juga muncul di sejumlah negara Amerika Selatan dan Eropa, diperkirakan penyebarannya kian meluas. Di Jepang telah melaporkan temuan varian Mu pada 2 orang yang tiba dari luar negeri. Masing-masing datang dari Uni Emirat Arab dan Inggris. Walau belum dikategorikan sebagai varian of concern atau berbahaya, satgas Covid-19 menyebut varian mu bersifat infeksius. Oleh karena itu, pengawasan ketat pergerakan penduduk yang tiba dari luar negeri akan dilakukan. Dalam sebuah pernyataan, WHO menyebut varian mu memiliki potensi kebal terhadap vaksin Covid-19. Namun penilaian ini tentu perlu penelitian lebih lanjut. Varian Mu juga dikhawatirkan lebih pintar dari varian sebelumnya. Seperti mengubah tingkat penularan menyesuaikan tingkat keparahan penyakit bawaan serta mampu menghindari diagnostik serta pengobatan. Oleh karena itu, masyarakat diminta jangan lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara benar. Karena protokol kesehatan merupakan faktor penting dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu TRIBUN-VIDEO.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS) per 6 September 2021, varian Mu tidak ditemukan di Indonesia. Untuk itu, pemerintah berupaya mencegah masuknya varian baru dari luar Indonesia melalui pengetatan kebijakan karantina internasional, entry dan exit testing serta persyaratan vaksin. "Pemerintah juga berusaha mencegah munculnya varian baru di dalam negeri melalui strategi vaksinasi serta berbagai kebijakan menyeluruh yang mampu menekan angka kasus," kata Wiku dalam menjawab pertanyaan media dalam keterangan pers virtual, Selasa (7/9/2021). Varian Mu atau B.162.1 yang pertama kali ditemukan di Colombia telah ditetapkan WHO sebagai varian yang diamati atau varian of interest (VOI) per 30 Agustus 2021. Ia menjelaskan, varian ini masuk dalam kategori VoI karena varian mengalami perubahan pada susunan genetik. "Diprediksi dapat mempengaruhi karakteristik virus. Dengan demikian, indikasi karakteristik seperti lebih ganas dibanding delta atau dapat menghindari kekebalan tubuh masih merupakan perkiraan dan masih terus diteliti lebih dalam," jelas Prof Wiku. Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, berdasarkan hasil pelacakan melalui metode Whole Genome Sequencings (WGS) dari 7 ribu sampel seluruh Indonesia, varian Mu tidak ditemukan di Indonesia. "Di beberapa tempat disekitar kita belum ditemukan. Kita sudah melakukan Whole. Genome Sequencings terhadap 7.000 orang di seluruh Indonesi tapi belum tedeteksi," kata Dante saat memberikan keterangan terkait PPKM, Senin malam (6/9/2021). Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cegah Varian Mu, Pengawasan Internasional Diperketat 🤍 Penulis: Rina Ayu Panca Rini Editor: Anita K Wardhani
Pada 30 Agustus 2021 WHO mengumumkan varian of interest baru dari virus Covid-19 yaitu varian Mu. Varian of interest adalah varian baru yang wajib diamati dengan serius karena diperkirakan memiliki potensi penularan dan bahaya yang besar. Varian Mu diperkirakan memiliki penularan 50% lebih tinggi dari varian Alfa dari Inggris. Dan juga memiliki mutasi yang memungkinkan terhindar dari antibody orang yang pernah terinfeksi maupun penyintas Covid-19. Varian Mu saat ini sudah menyebar ke 38 negara di dunia. Dalam video ini Dokter Pot akan menjelaskan: 1. Mengapa varian ini disebut Mu? 2. Darimana asal varian Mu? 3. Berapa banyak kasusnya di dunia hingga saat ini? 4. Bagaimana perbandingan Mu vs Delta? 5. Apakah vaksin melindungi dari Mu? 6. Apakah kita mesti khawatir dengan Mu? Selamat menyimak penjelasan Dokter Pot. Note : untuk konsultasi khusus dengan Dokter Pot hubungi admin di 082153960006. Referensi: 🤍
Healthy SKWAD! waspada! Covid-19 kembali bermutasi. Tetap lakukan protokol kesehatan ya! #Shorts - #Covid19 #VirusCorona #Corona #VarianDelta #VarianMU #VarianAlpha #IsolasiMandiri #InfoKesehatan #TipsKesehatan #CaraSehat #MakananSehat #MakananBergizi #KonsumsiMakananSehat #ManfaatUntukKesehatan #Pengobatan #InformasiKesehatan #TipsSehat #SKWADHealth
KOMPAS.TV - Komisi IX DPR meminta pemerintah memperketat akses perbatasan negara demi mencegah covid-19 varian Mu masuk ke Indonesia. Anggota Komisi IX DPR dari fraksi PKS Netty Prasetiyani meminta pemerintah memperketat akses perbatasan negara seiring temuan varian Mu di beberapa negara Asia. Hal ini perlu menjadi perhatian karena covid varian Mu bisa cepat menular. Baca Juga Vaksinasi Covid-19 Jadi Indikator Tambahan PPKM Jawa-Bali, Jika Gagal Capai Target akan Naik Level di 🤍 Sejauh ini covid varian Mu dikabarkan sudah masuk di 46 negara diantaranya Korea Selatan, Hongkong, dan Jepang. Sementara itu seiring turunnya kasus harian covid-19, pemerintah berencana menguji coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi di 20 obyek wisata sebelum dibuka kembali. Baca Juga Tak Ingin Covid-19 Varian Mu Menyerang, Gubernur Kaltim Isran Noor Beri Pesan Penting ke Warganya di 🤍 Obyek wisata yang diuji coba antara lain Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, serta Kampung Budaya Setu Babakan. Aplikasi PeduliLindungi dimanfaatkan sebagai salah satu media pengawasan terhadap protokol kesehatan. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo meminta semua pihak mewaspadai Covid-19 varian Mu, varian baru yang mulai menyebar di sejumlah negara. Merespon permitaan presiden, Kementerian Perhubungan langsung menyiapkan langkah-langkah untuk mencegah masuknya varian Mu ke Indonesia. Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 ialah dengan mengendalikan transportasi di simpul-simpul yang melayani rute-rute internasional, yakni bandara internasional ataupun pelabuhan internasional. Menteri Perhubungan meminta internal melakukan konsolidasi dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kementerian Kesehatan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Direktorat Jenderal Imigrasi, dan pihak terkait lainnya. Sebelumnya, organisasi kesehatan dunia (WHO) telah memasukkan varian Mu ke dalam daftar variant of interest. Varian Mu pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari 2021 dan kini telah terdeteksi di 39 negara. Kata kunci pencegahan varian Mu adalah memperketat operasional bandara dan pelabuhan internasional. Bagaimana rinciannya? Simak pembahasannya bersama Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
Presiden Joko Widodo mengingatkan adanya potensi varian covid-19 'MU' masuk Indonesia melalui WNI atau WNA yang datang dari luar negeri. Kepala Negara pun menginstruksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek secara ketat mobilitas orang di pintu pintu masuk Indonesia. #PresidenJokowi #VirusCorona #VarianBaru Jangan lewatkan live streaming BeritaSatu News Channel 24 jam non stop di 🤍 Pastikan kamu subscribe dan aktifkan juga tombol lonceng untuk mendapatkan notifikasi video terbaru dari BeritaSatu. Kunjungi juga social media channel kami : Official Website: 🤍 Twitter : 🤍 Facebook : 🤍 Instagram : 🤍
Mendominasinya virus corona varian Mu di Amerika Selatan membuat pemerintah Indonesia mulai waspada. Saat ini, pemerintah sedang membuat langkah-langkah untuk mecegah masuknya varian Mu ini ke Indonesia. Apa sajakah langkah-langkah yang dimaksud tersebut? Selengkapnya, simak video di atas. #kumparanvideo Homepage: 🤍 Twitter : 🤍 Facebook : 🤍 Instagram : 🤍
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan strain virus corona baru bernama Mu, sebagai variant of interest (voi). Dikutip dari The Guardian, Rabu (1/9/2021), varian Mu atau B.1.621 pertama kali diidentifikasi di Kolombia dan kasus pertama tercatat di Amerika Serikat dan Eropa. Dalam buletin mingguan WHO tentang pandemi menyebutkan, varian tersebut memiliki kemampuan yang menunjukkan dirinya bisa lebih tahan terhadap vaksin, seperti halnya varian Beta. Simak selengkapnya dalam video berikut. Penulis: Retia Kartika Dewi Penulis Naskah: Mutiara Bertha Narator: Mutiara Bertha Video Editor: Mutiara Bertha Produser: Adisty Safitri #SuaraKompas
Dunia kini tengah dikhawatirkan dengan penyebaran varian virus corona terbaru varian Mu. Varian ini paling banyak ditemukan di Kolombia dan telah terdeteksi di lebih dari 40 negara. Walau masih berstatus Variant of Interest (VoI), varian ini dianggap berpotensi mendekati keganasan varian Delta. Selain itu, varian Mu juga disebut kebal terhadap vaksin yang sudah ada saat ini. Pemerintah Indonesia sebelumnya telah menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada hasil pemeriksaan sekuens yang menunjukkan adanya varian Mu di Tanah Air. Namun, antisipasi tentu sangat perlu dilakukan agar tak kecolongan seperti varian Delta yang membuat lonjakan kasus terjadi begitu cepat. Lantas, sejauh apa mutasi virus ini bisa berbahaya? Benarkah varian Mu ini jauh lebih hebat dari varian Delta? Simak selengkapnya di live corona update. Homepage: 🤍 Twitter : 🤍 Facebook : 🤍 Instagram : 🤍
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memantau varian baru Covid-19 bernama “Mu” yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu. WHO mengkategorikan varian Mu yang bernama ilmiah B.1.621 ke dalam varian yang mendapat perhatian atau “variant of interest (VOI)”. Mulai Sekarang #KalauBicaraPakaiData Pantau dan Subscribe Katadata Indonesia. Official Website : 🤍 Youtube : 🤍 Instagram : 🤍 Facebook : 🤍 Twitter : 🤍
TRIBUN-VIDEO.COM - Varian baru virus Covid-19 yakni 'Mu' kini diinformasikan sudah mulai menyebar ke berbagai negara. Covid-19 varian Mu ini kini disebut sudah ada di Amerika Selatan dan Eropa. Terkait hal itu, pemerintah Indonesia disebut harus melakukan pengetatan terutama terhadap WNA yang masuk ke Indonesia. DIlansir Tribunnews.com, Anggota Komisi IX DPR, Nurhadi dalam pernyataannya, Jumat (10/9/2021) memberi keterangan. Indonesia disebut harus belajar dari kasus varian Delta yang masuk dari India. Terkait adanya varian baru Covid-19, harus terus diwaspadai. Seperti memperketat WNA yang masuk indonesia. Setiap orang masuk ke Indonesia harus diperiksa dan dimonitor secara teliti untuk mencegah masuknya varian-varian baru Covid 19 "Dan setiap orang masuk ke Indonesia harus diperiksa dan dimonitor secara teliti untuk mencegah masuknya varian-varian baru Covid 19," ujar Darul. Epidemiolog dari Center for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman, ikut memberikanpenuturannya. Menurutnya covid varian Mu bisa menurunkan efikasi vaksin serta antibodi. Penyintas Covid-19 tetap berpotensi terinfeksi varian Mu. "Terinfeksi Delta, terinfeksi Alpa, ya bisa terinfeksi dengan Mu," katanya. Memperketat pintu mausk ke Indonesia bisa menjadi solusi. Bagi warga yang masuk ke Indonesia tidak cukup hanya menunjukkan hasil tes negatif Covid-19. Selain itu, protokol kesehatan tetap harus menjadi protokol baru dalam kehidupan masyarakat, terutama disiplin mengenakan masker. (*) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Covid-19 Varian Mu Jangan Dianggap Sepele, Segera Perketat WNA Masuk ke Indonesia, 🤍 Editor: Dewi Agustina
Tanggal Tayang: 07/09/2021 Covid-19 terus bermutasi, di mana varian terbaru diberi nama varian Mu yang ditetapkan World Health Organization telah masuk ke dalam Varian of Interest (VoI). Apakah varian Mu lebih ganas dari varian Delta? Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan meski belum terdeteksi masuk ke Indonesia, varian Mu juga harus menjadi perhatian. Namun, varian Mu masih tergolong VoI, berbeda dengan varian Delta yang oleh WHO telah masuk ke dalam Varian of Concern (VoC). Baca selengkapnya: 🤍 iNews 🤍 Okezone 🤍 Sindonews 🤍 IDX Channel 🤍 Celebrities 🤍 Sporstars 🤍 Jangan lewatkan juga berbagai program talk show yang mengupas berbagai masalah yang tengah hangat di masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, hingga dunia hukum dan politik. Semuanya dikemas secara apik, mendalam, menyentuh dan tetap kritis. Subscribe iNews Official Youtube Channel 🤍 Follow our Official TikTok 🤍 Follow our Official Twitter 🤍 Like our Official Facebook 🤍 Follow our Official Instagram 🤍 #iNews
Tanggal Tayang: 07/09/2021 Indonesiaku, Waspada Varian MU Part 01: 🤍 Part 02: 🤍 Part 03: 🤍 Part 04: 🤍 #COVID19 #Corona Dapatkan sajian berita-berita liputan langsung dari lapangan dan peristiwa terkini secara cepat dan akurat dari seluruh Indonesia. Baca berita-berita terpopuler di sini: iNews 🤍 Okezone 🤍 Sindonews 🤍 IDX Channel 🤍 Celebrities 🤍 Sporstars 🤍 Jangan lewatkan juga berbagai program talk show yang mengupas berbagai masalah yang tengah hangat di masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, hingga dunia hukum dan politik. Semuanya dikemas secara apik, mendalam, menyentuh dan tetap kritis. Subscribe iNews Official Youtube Channel 🤍 Follow our Official TikTok 🤍 Follow our Official Twitter 🤍 Like our Official Facebook 🤍 Follow our Official Instagram 🤍 #iNews
Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya mulai waspada masuknya varian Covid baru, yakni varian MU. Tim dokter mengirim 78 sampel darah, dari pasien Pekerja Migran Indonesia ke rumah sakit Unair. Ke 78 sampel ini dipandang janggal, karena miliki CT value sangat rendah dibanding pasien Covid-19 sebelumnya. Tim dokter rumah sakit lapangan Indrapura, temukan kejanggalan dalam rekam medik para pasien Covid-19 klaster pekerja migran Indonesia yang dirawat dalam dua minggu terakhir. Hal ini nampak dari nilai CT value mereka, yang berada di bawah angka lima. Padahal, kondisi umum pasien Covid biasanya berkisar di bawah 25 hingga terendahnya di angka 15. Untuk memastikan, saat ini 78 sampel pasien tersebut telah dikirim untuk diteliti. Hasil uji sampel darah 78 pasien Covid klaster pekerja migran ini akan keluar dalam waktu 10 hari kedepan. #surabaya #jatim #covid #varian #mu #delta #ct #value #pandemi MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR : facebook :🤍 instagram :🤍 twitter :🤍 Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan adanya varian baru covid-19 yakni varian Mu atau B1621. Varian Mu pertama kali muncul di Kolombia pada Januari 2021, dan diduga telah menyebar 40 negara. Varian ini ditengarai bisa mengurangi efektivitas dari vaksin covid-19. WHO mencatat varian Mu telah menyumbang 0,1?ri kasus covid-19 di dunia.
Varian baru virus corona, yaitu varian Mu sangat diawasi oleh WHO dan dikhawatirkan akan menyebar lebih cepat. Ketahui fakta-fakta virus corona varian Mu ini. Sumber: 🤍 🤍 🤍 🤍 Kunjungi sosial media dan website: 🤍 🤍 🤍 🤍 #VarianMu #VirusCorona #Covid19